-->

Saturday, 18 April 2015

BISA JADI GURU BAHASA JAWA DARI KOREA

BISA JADI GURU BAHASA JAWA DARI KOREA


Dewasa ini segala yang berhubungan dengan Korea sedang booming di Indonesia. Mulai dari fasion, musik, drama Korea bahkan sampai bahasa. Remaja Indonesia berbondong-bondong merubah style mereka, dari pakaian Indonesia dengan segala kesopanan dan budayanya, sekarang diubah dengan pakian minim bak kekurangan bahan. Yang aneh lagi pakaian itu terkdang berubah menjadi pakaian yang tebal, penuh bulu-bulu. Apa mereka tidak sadar ini Indonesia yang cuacanya panas?
Drama-drama Korea telah meracuni pemikiran mereka. Mulai konsumsi musik berubah menjadi korean music, bahkan cara mereka berbicara juga ikut-ikutan. Tanpa mereka tahu itu bahasa formal maupun informal. Dipakai saja seenaknya, mereka menganggap itu keren. Bahasa korea di elu-elukan, sedangkan bahasa daerah dilupakan.
Banyak sekali remaja Indonesia yang ingin belajar bahasa asing, bahkan sedikit dari mereka yang bisa berbahasa daerah khususnya Jawa dengan baik. Saya sebagai salah satu mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Jawa merasa miris akan hal ini. Bahasa Jawa yang begitu kaya dengan budaya dilupakan begitu saja. Yang lebih miris lagi setelah empat mahasiswa asing memasuki kelas bahasa Jawa. Ternyata mereka tertarik dengan bahasa Jawa.
Salah satu mahasiswa asing itu berasal dari Korea. Sedangkan cara mahasiswa asing itu belajar sangat berbeda dengan kita. Mereka sangat giat, serius, tidak sering guyon seperti pelajar di Indonesia. Teringat guyonan dosen saya “Kalian itu belajar yang serius, atau kalian mau tahun depan guru bahasa Jawa namanya Kim”. Sontak teman-teman ketawa, bahkan kalimat guyonan itu sangat jleb di hati. Bahkan saat saya masuk kelas karawitan (musik tradisional Jawa), di sana penuh dengan mahasiswa dari Cina. Sedang pemilik musik itu sendiri sedang asyik mempelajari musik tetangga tanpa sadar musik miliknya sedang dicuri. Saya sering menyebut hal ini sebagai penjajahan tekhnologi. Bahkan penjajahan semacam ini sangat menakutkan, karena otak akan dicuci dan merubah segala aspek kehidupan.
Penjelasan diatas cukup simpel, kenapa bahasa Jawa perlu dilestarikan? Karena saya yang merasa sebagai pemiliknya tidak rela jika bahasa dan budaya saya direbut oleh orang asing. Hey... SADARLAH.... bangunlah dari mimpi yang membunuh budaya kita.












Share this:

Related Posts
Disqus Comments